Rabu, 30 November 2011

Manfaat dan Pengaruh Senyum

Senyuman termasuk sedekah maknawi yang sering di anggap sepele oleh kebanyakan orang. Memberi senyuman amatlah mudah dan ringan. Hanya dengan membuat bibir merekah, orang yang melihat akan senang. Apakah sebenarnya senyuman itu? Adakah rahasia dan manfaat di balik senyuman? Temui jawabannya dalam lembaran berikut. Allahul Muwaffiq.

Apa Senyuman Itu?

“Tersenyum” dalam bahasa arab diambil dari asal kata “basama”. Ibnu Faris berkata: “Huruf ba, sin, dan mim asalnya satu, yaitu menampakkan bagian mulut yang depan karena sesuatu yang menyenangkan tetapi lebih ringan dari tertawa.”
Kata “basama” yaitu terbukanya dua bibir hingga terlihat gigi seri karena tertawa tetapi tanpa suara. Ia adalah tertawa yang ringan dan paling bagus.
Senyuman adalah kebahagiaan yang tampak pada wajah sebagai petunjuk atas apa yang tersimpan dalam hatinya karena senang dari perjumpaan atau lainnya.
[Nadhrotun Na’im: 3/812]

Macam-Macam Senyuman

Senyuman memiliki arti yang beragama, bisa menampakkan kebahagiaan, perasaan jiwa, dan sebagainya. Secara umum, senyuman itu ada tiga macam bentuk:

Pertama: Senyuman yang melukiskan perasaan

Yaitu senyuman yang melukiskan perasaan pribadi seseorang. Senyuman itu timbul karena perasaan dalam diri berupa kesenangan dan kebahagian yang meliputi relung hati. Hatinya penuh dengan kebaikan, tidak ada rasa dengki kepada orang lain, dia tidak menginginkan dari orang lain kecuali kebaikan. Senyuman jenis ini akan sulit sekali muncul dari orang yang tidak memiliki kriteria seperti di atas. Sungguh kita menjumpai banyak di antara manusia yang tidak pernah senyum sama sekali, raut wajahnya tampak kaku dan dingin! Tidak pernah terlihat kebahagiaan, hatinya sakit, selalu dipenuhi rasa dengki dan curiga kepada orang lain. Pintu hatinya tertutup. Kebaikan sedikit sekali melintas dalam dirinya. Wallahul Musta’an.

 Senyuman jenis pertama ini terbagi lagi menjadi beberapa contoh:

1. Muncul dari lubuk hati karena berjumpa dengan manusia

Senyuman ini melukiskan perasaan senang ketika berjumpa dengan manusia. Contoh konkretnya seperti yang dikatakan sahabat mulia Abdullah bin Harits radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata:

“Tidaklah aku melihat seorang pun yang lebih banyak tersenyum daripada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam.”
[HR.Ahmad: 4/191, at Tirmidzi dalam Syama’il Muhammadiyah, dishohihkan Syaikh al Albani dalam Mukhtashor Syama’il Muhammadiyyah: 194]

Hal itu dikerjakan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam ketika berada di tengah manusia karena senyuman semacam ini akan membawa pengaruh yang kuat kepada orang yang diberi senyuman. Perasaan orang yang diberi senyuman akan senang dan berbunga-bunga karena senyuman ini tulus dari hati, tidak ada tendensi dan motif tertentu.

2. Muncul dari lubuk hati karena melihat sesuatu yang membuat tertawa

Senyuman ini pun muncul dari hati. Sebabnya bisa karena mendengar atau melihat sesuatu yang lucu. Contohnya adalah kisah sahabat yang mulia Rifa’ah al Qurozhi radhiyallahu ‘anhu tatkala menceraikan istrinya talak tiga. Kemudian istri Rifa’ah tersebut dinikahi oleh Abdurrahman bin Jubair. Tak lama setelah pernikahan ini, mantan istri Rifa’ah mengadu kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bahwa Abdurrahman bin Jubair, suami barunya itu, tidak bisa ‘berbuat’ kepada dirinya, seperti ujung kain yang lemas. Mendengar aduannya, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam hanya bisa tersenyum lantas berkata: “Barangkali engkau ingin kembali lagi kepada Rifa’ah? Tidak boleh, hingga engkau merasakan madunya dan dia pun telah merasakan madumu.”
[HR.al Bukhari 2496]

3. Menerima berita gembira

Senyuman ini biasanya diiringi dengan tangisan karena bercampurnya perasaan senang, terharu, dan sangat bahagia dengan nikmat yang diperoleh berupa berita gembira yang menyenangkan hati. Contohnya adalah senyuman dan tangisan Abu Bakar tatkala mendengar berita dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam tentang hijrah dan dirinya terpilih sebagai teman yang mendampinginya.
[HR.al Bukhari 3906]

Kedua: Senyuman kesedihan

Senyuman ini biasanya muncul ketika seseorang mendapat kesedihan atau perkara yang membuat dirinya lemah. Dia tetap tersenyum di hadapan orang lain untuk menyembunyikan kesedihannya. Contoh yang jelas dari jenis senyuman ini adalah ketika Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam memanggil Ka’ab bin Malik radhiyallahu ‘anhu beserta para sahabatnya yang tidak ikut serta perang Tabuk.Ka’ab bin Malik berkata: “Aku datang memenuhi panggilan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, tatkala aku tiba, aku mengucapkan salam padanya, beliau tersenyum dengan senyuman yang menggambarkan kemarahan, beliau berkata kepadaku: “Kemarilah”, Aku mendekat hingga aku duduk persis dihadapannya. Beliau bertanya: “Apa yang menyebabkanmu tidak ikut serta Perang Tabuk?”
[HR.al Bukhari 4667, Muslim 2769]

Senyuman semacam ini muncul karena perasaan sedih dan kecewa terhadap orang yang dicintai atau dipercaya.

Ketiga: Senyuman yang dibuat-buat

Senyuman jenis ini bisa dibuat-buat oleh orang. Ada tendensi dan motif tertentu dari balik senyumannya. Umumnya, senyuman ini bertujuan untuk menolak kejelekan orang yang akan diberi senyuman, atau untuk menarik simpati para pembeli, para pengunjung too dan sebagainya. Karena itu, kita sering melihat para pegawai toko, swalayan atau lainnya memberikan senyuman kepada para pengunjung dan pembeli yang akan datang ke tokonya! Senyuman jenis ini, walaupun dibuat-buat tapi punya magnet yang sangat kuat untuk menggaet pembeli dalam melariskan barang dagangan!

Pengaruh Senyuman Bagi Jiwa

Senyuman adalah cerminan jiwa. Pancaran hati orang yang tersenyum. Bahagia dan sedih dapat tergambar dari senyuman. Allah ta’ala berfirman (yang artinya):

“Banyak muka pada hari itu berseri-seri, tertawa dan bergembira ria.” [QS.Abasa: 38-39]

Imam an Munawi rahimahullah berkata, “Sebagian ahli hikmah mengatakan bahwa senyuman dan kegembiraan adalah pengaruh pancaran cahaya dalam hati.” [3]

Kemudian, seberapa besarkah pengaruh senyuman dalam jiwa seseorang?

1. Mendatangkan rasa cinta

Tidak kita ragukan, bahwa senyuman termasuk perantara yang sangat kuat dalam meraih rasa cinta dan perhatian orang lain. Manusia akan senang bila melihat orang yang ramah dan selalu ceria. Dengan senyuman seorang istri, hati seorang suami akan lunak dan bahagia. Dengan akhlak yang baik, ramah, santun, lemah lembut dan terbuka kepada manusia, akan membuat mereka tertarik dalam menerima kebenaran dan dakwah. Sebaliknya, sifat keras, kaku, raut wajah yang tidak pernah gembira akan membuat lari setiap orang yang berakal. Allah ta’ala berfirman (yang artinya):

“Maka disebabkan Rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu…” [QS.Ali Imran/3:159]

Imam Ibnu Uyainah rahimahullah berkata,”Senyuman adalah magnet kuat untuk meraih rasa cinta. Sedangkan perbuatan baik adalah sesuatu yang mudah, berwajah ceria dan pembicaraan yang lembut.” [4]

Senyuman yang tulus dan timbul dari orang tercinta adalah kebahagiaan bagi orang yang diberi senyuman. Senyuman itu dapat melembutkan dan menarik perhatiannya. Cara menarik perhatian tidaklah melulu dengan harta atau sesuatu yang bersifat material saja tetapi lebih dari itu, yakni dengan berwajah cerita dan penuh perhatian karena bisa menyenangkan rohani. Oleh karena itu, senyuman yang timbul dari hati orang yang senang dan tulus akan membuat orang senang kepadanya karena senyumannya.

Seorang yang baik berkata,”Orang yang punya senyuman akan disenangi karena senyumannya. Tidak bisa menghilangkan sifat amarah dari orang yang selalu bermuka masam.” [5]

2. Menyembunyikan aib

Termasuk pengaruh senyuman bagi jiwa adalah dapat menyembunyikan aib dan kejelekan seseorang. Senyuman ini biasanya dibuat-buat untuk menyembunyikan aib pada dirinya atau aib orang lain. Senyuman ini tidak bisa timbul kecuali dari orang yang kuat jiwanya.

Kami hanya mencukupkan dengan dua point ini saja untuk menunjukkan pengaruh senyuman bagi jiwa. Bagi saudara-saudaraku yang ingin mengetahui lebih jauh lgi pengaruh senyuman bagi jiwa seseorang, bisa langsung bertanya kepada ahlinya.

Manfaat Senyuman

1. Termasuk sedekah

Senyuman termasuk sedekah maknawi yang dapat membahagiakan orang. Jika orang diberi sedekah harta akan senang dan bahagia, demikian pula senyuman adalah sedekah maknawi untuk kebahagiaan hati dan jiwa. Hal ini telah ditegaskan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dalam sabdanya:

“Senyuman di hadapan saudaramu adalah sedekah.” [HR.at Tirmidzi 1956, Ahmad 5/168, al Bukhari dalam al Adab al Mufrod 891, Ibnu Hibban 864, Ibnu Adi dalam al Kamil 5/275, Syaikh al Albani menyatakan bahwa hadits ini derajatnya hasan lighoirihi, lihat ash Shohihah 572]

2. Terjaga dari kejelekan

Senyuman punya pengaruh kuat untuk membendung kejelekan. Betapa banyak orang yang terkenal galak dan jelek di mata masyarakat dapat menjadi lunak bila kita bersikap santun, ramah, dan murah senyum kepadanya. Ini bukan sifat munafik atau basa basi dalam bergaul. Justru ini adalah metode untuk menyenangkan orang lain dengan menyembunyikan rasa benci demi meraih kebaikan orang yang di benci. Sikap ini pula yang telah dicontohkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam tatkala menghadapi pemuka kaum munafik, Abdullah bin Ubay bin Salul. Beliau shalallahu ‘alaihi wasallam bermuka manis, lembut, dan santun ketika bertemu dengannya. [Lihat HR.al Bukhari 5685, Muslim 2591]

3. Mendatangkan rasa cinta

Orang yang murah senyum, manis muka dan ramah kepada orang lain lebih disenangi daripada orang yang selalu bermuka dan dingin. Bahkan, seorang perjaka dapat tergila-gila dengan gadis pujaannya hanya karena sebuah senyuman yang merekah dari bibirnya! Demikian pula seorang suami dapat reda amarahnya bila si istri mampu bersikap tenang dan dapat menghibur dengan senyuman. Semua ini sudah terbukti dan berhasil.

4. Mengikat tali persaudaraan

Tidak diragukan lagi, manusia selalu butuh hidup bersama. Dia tidak bisa menyendiri di dunia ini. Jiwa yang sehat akan condong untuk memilih teman-teman yang baik, sopan, dan manis muka daripada teman yang pemarah dan selalu bermuka masam. Senyuman adalah salah satu daya tarik yang dapat mengikat persaudaraan –tentunya persaudaraan yang dibangun di atas Islam dan aqidah yang benar- dengan kokoh.

5. Menguatkan rasa kasih sayang dalam rumah tangga

Kehidupan rumah tangga yang sepi dari senyuman adalah rumah tangga yang gersang. Bayangkan kalau antara suami dan istri saling bersikap diam, dingin, dan tidak ada kemesraan padahal keduanya selalu bertemu dan saling membutuhkan! Kehidupan pasutri yang seperti ini ibaratnya hubungan komandan dengan prajuritnya, sangat resmi dan tidak berbicara kecuali butuh saja! Padahal agama kita yang mulia mengajarkan agar seorang suami –khususnya- dapat mempergauli istrinya dengan baik. Allah ta’ala berfirman (yang artinya):

“…Dan bergaullah dengan mereka (para istri) secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.”
[QS.an Nisa’/4:19]

Imam Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan,”Yaitu perbaguslah ucapan kalian kepada mereka, perbaiki tingkah laku dan penampilan kalian sesuai kemampuan. Sebagaimana kalian juga menginginkan dari mereka seperti itu, maka perbuatlah seperti itu juga. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam sangat bagus akhlaknya ketika bergaul dengan istri-istrinya. (Beliau bersikap) sangat gembira. Beliau mencandainya istrinya, lemah lembut, memberikan nafkah, dan membuat para istrinya tertawa.” [6]

6. Membuat awet muda

Seorang ahli kejiwaan mengatakan,”Sesungguhnya peredaran darah tatkala marah dan sedih tidak hanya menghalangi sampainya oksigen ke otak, tetapi lebih dari itu, akan menimbulkan ketidakseimbangan zat kimiawi karena tidak sampainya zat-zat hormon. Sesungguhnya tertawa dan senyuman akan menjadikan otak bebas bergerak karena kesedihan berubah menjadi bahagia.” [7]

7. Keuntungan materi

Toko-toko yang para pegawainya bersikap lembut, ramah, dan murah senyum akan lebih banyak di datangi para pembeli daripada toko yang penjaga-penjaganya sering bermuka masam dan pemarah. Bahkan, di negeri Jepang para pemilik toko mewajibkan para pegawainya untuk senantiasa memberikan senyuman kepada para pembeli dan pengunjung yang datang karena mereka melihat pengaruh yang sangat kuat dalam melariskan barang dagangan. [8]

Bermuka Masam?

Bermuka masam adalah gambaran wajah yang murung ketika bertemu, sedikit tersenyum, dan menampakkan perasaan benci. Perangai semacam ini tidaklah muncul selain dari orang yang sombong dan keras tabitnya. Sedikit senyum dan tidak gembira adalah sebuah sikap perendahan terhadap manusia. Sikap merendahkan manusia bersumber dari perasaan bangga dan sombong. Sedikit senyum, khususnya ketika bertemu dengan teman, termasuk sikap keras dalam tabiat. Akhlak ini sangat dibenci, terlebih bagi para pemimpin dan orang-orang yang punya keutamaan. [9]

Yang benar, hendaklah seorang muslim selalu bersikap proporsional dalam segala sesuatu. Janganlah ia tersenyum terus-menerus sepanjang waktu tanpa henti, baik ketika ada orang atau tidak, karena hal ini akan menimbulkan kecurigaan orang yang melihat. Demikian pula, jangan cemberut dan bermasam muka terus-menerus sepanjang waktu tanpa ada rasa gembira dan bahagia. Hendaknya kita bersikap pertengahan, kapan harus tersenyum –senang dan gembira- dan kapan kita bersikap tegas. Setiap sikap disesuaikan dengan situasi dan kondisinya.

Imam adz Dzahabi rahimahullah (Siyar A’lam an Nubala 10/140) berkata, “Adapun tersenyum dan berwajah manis adalah lebih bagus dari tertaewa. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, “Senyumanmu di hadapan saudaramu adalah sedekah.” Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu berkata,”Tidaklah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam melihatku melainkan (beliau dalam keadaan) tersenyum.” Ini adalah akhlak Islam. Derajat yang paling tinggi adalah orang yang menangis pada waktu malam dan murah senyum pada siang hari. Namun perlu diperhatikan, bagi yang sering tertawa dan tersenyum hendaknya untuk menguranginya (karena bisa) mencela dirinya sendiri dan agar jiwanya tidak menjadi mati. Dan bagi yang sering bermuka masam selayaknya untuk tersenyum, membaguskan akhlaknya dan mencela dirinya sendiri karena kejelekan akhlaknya. Segala sesuatu yang keluar dari garis keseimbangan adalah tercela. Jiwa itu perlu dilatih dan dibiasakan.” [10]

Potret Akhlak Teladan Kita

Abu Tholhah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Suatu hari Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam datang dalam keadaan gembira, ada yang bertanya: “Wahai Rasulullah, kami melihat raut wajahmu dalam keadaan senang, belum pernah kami meliha sebelumnya.” Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Benar, tadi malaikat datang menemuiku seraya berkata: Wahai Muhammad, sesungguhnya Rabbmu berkata kepadamu,”Tidakkah engkau ridho bahwasanya tidak seorang pun dari umatmu yang bersholawat untukmu melainkan Aku akan bershalawat atasnya sepuluh kali lipat, dan tidaklah seorang pun dari umatmu yang mengucapkan salam kepadanya melainkan Aku akan mengucapkan salam untuknya sepuluh kali.” Aku (Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam) menjawab,”Tentu.”
[HR.Nasa’i 1283, Ahmad 3/332, ad Darimi 2773. Hadits ini dinyatakan hasan oleh Syaikh al Albani dalam at Ta’liq ar Roghib 2/29]

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Ada seseorang datang menemui Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam secara berkata, ‘Aku telah binasa wahai Rasulullah, aku mengumpuli istriku pada siang hari bulan Ramadhan!!’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab. ‘Engkau harus memerdekakan budak.’ Orang tadi kembali berkata, ‘Aku tidak mampu.’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam berkata lagi, “Kalau begitu, puasalah dua bulan berturut-turut.’ Orang tadi kembali berkata lagi, ‘Aku tidak mampu.’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kalau begitu, berilah makan enam puluh orang fakir miskin.’ Orang itu kembali berkata, ‘Wahai Rasulullah, saya tidak mempunyai apa pun.’ Maka orang tadi diberi sekantung kurma, Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam berkata, ‘Bersedekahlah dengan kurma.’ Orang tadi menjawab, ‘Wahai Rasulullah, siapakah yang lebih miskin dari kami, tidak ada satu keluarga pun yang lebih miskin dari kami.’ Maka Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam tertawa hingga terlihat gigi gerahamnya, lantas berkata: ‘Kalau begitu, ambillah sedekah itu untukmu!!”
[HR.al Bukhari 6087, Muslim 1111]

Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, “Aku pernah berjalan bersama Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, beliau memakai baju besar buatan Najran sangat tebal. Lalu ada seorang Arab badui menemui beliau, lantas dengan sangat keras Arab badui tersebut menarik baju Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam sampai aku melihat putih pundaknya beliau. Ada bekas yang sangat nyata sebab tarikan tadi. Orang badui itu berkata, ‘Wahai Muhammad, berikanlah harta Allah yang ada padamu!’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menoleh lantas beliau tertawa, dan beliau memerintahkan kepada para Sahabat agar orang tadi dipenuhi hajatnya.”
[HR.al Bukhari 6088, Muslim 1057]

Demikianlah akhir pembahasan senyuman kali ini. Semoga penjelasan di atas dapat mencairkan hati yang keras, menggugah jiwa dan perasaan yang selama ini tertutupi oleh sifat dan akhlak yang tercela. Allahu A’lam.

Sumber : Majalah Al-Furqon

Sabtu, 26 November 2011

Selamat Tahun Baru Islam 1433 H



Tidak terasa akhir tahun telah datang. Dan menyambut tahun baru bukan dengan kemewahan, tiup terompet, pesta sana pesta sini yang banyak menghabiskan waktu sia-sia. Namun marilah kita rayakan tahun baru dengan lebih mendekatkan diri pada Sang Maha Pencipta. Karena apa ? Duunia sudah mulai tua. umur tidak lagi muda. dan yang pasti tidak bisa kita hindari adalah kematian semakin mendekati kita tidak peduli kita siap menerimanya dalam kondisi yang baik atau buruk. Nggak peduli masih sehat atau sakit, usia belia atau sudah tua.

Dengan perbanyak amal sholeh, sholawat dan berdzikir kita memohon ampunanNYA atas segala salah dan dosa kita di masa yang telah lalu. Kita bersyukur dan tetapoptimis meraih harapan-harapan kita untuk tahun ke depannya menjadi manusia yang lebih baik lagi.

Masalah budaya cuci keris hanyalah faktor budaya / adat dari negri kita. Yang pasti kita lakukan di akhir tahun adalah berdoa dengan bacaan akhir tahun sebanyak tiga kali bada Asar di akhir tahun (29/30 Dzulhijah) sebanyak 3 kali. Dan membaca doa awal tahun (1 Muharam) ba’da Maghrib sebanyak 3 kali pula.

Dan memperbanyak bershodaqah dengan menyantuni anak-anak yatim piatu. Mengapa shodaqah ? Karena dengan shodaqoh berarti kita membersihkan diri kita dari segala aib dan dosa-dosa kita di tahun yang lama. Dan membuka awal tahun baru dengan hati tenang telah berbuat kebaikan keapda sesama manusia yang membutuhkan.

seuntai sajak menyambut datangnya Tahun Baru Islam.

Waktu terus berjalan tiada mau berhenti

tak lagi peduli apa yang bisa kita isi dengan waktu ini
banyak cerita yang didapat
semua tertuang dalam agenda dengan variasi tema kehidupan
banyak kesalahan dan dosa yang tlah kita perbuat
tertulis dalam buku besar kita
yang takkan mungkin bisa dihilangkan
banyak cerita manis dalam buku kenangan kita
yang takkan mungkin bisa bisa dilupakan

Tahun baru sudah di depan mata
Menutup buku lama dengan perbanyak ampunanNYA
Menutup buku lama dengan bersyukur padaNYA
Takkan ada yang tergores sedih di hati
Kar’’na kita membuka lembaran –lembaran baru
Dengan harapan dan doa tertanam di hati

Duhai Rabb……
Catatlah diriku menjadi hamba-hambaMU
Yang Engkau pilih tuk menjadi kekasihMU
Selamanya…



***SELAMAT TAHUN BARU 1433 H***

26 Nov 2011

Kamis, 24 November 2011

Kemana Mereka

Saat embun mulai menyambut, saat hati penuh gelisah.

Tahukah kau apa yang sedang kurasakan...?

Kesendirian memahami kehidupan, entah siapa lagi yang harus menjadi ada. Ya, ada.

Ada untuk bisa mengerti dan memaknai kesepian akan kenyataan,sempat terpikirkan untuk memohon agar mereka selalu ada. Temanilah jiwa ini, wahai penjaga malam dan siang.



Tuhanku ya Allah, aku tahu hanya Engkau yang setia menemani, hanya Engkau yang tak bosan merasai dan hanya Engkau yang membuatku berarti.

Tapi, aku mohon padaMu aku ingin mereka selalu ada diantara kebahagiaan dan kegelisahan.

Wahai embun yang sedari tadi mengintip isi reung jiwaku, masukilah jiwaku, penuhi sukmaku dengan sejukmu.



Lalu, semuanya pasti akan mengerti.

Karena ada adalah keinginan.

Senin, 21 November 2011

Pagi

Aku berkawan bersama hari,
bersama waktu.
Mentari menemani langkah kehidupan dan merancang format masa depan.

Berjuta kerikil harus terlewati,
panas selalu membakar semangat.
Berjuta harapan menari didalam jiwa.
Kerangka nurani menata akal dan pikiran yang terguncang perasaan.

Hidup adalah petualangan mencapai sejarah kehidupan,
bertarung menyusuri misteri,
berhadapan dengan kenyataan.

Alam menempa batin ini,
mengajarkan kekuatan untuk bertahan dalam idealisme.

Melawan Hati

Bukankah harapan adalah sesuatu yang indah?



Rasa kecewa setidaknya menghantui perasaan hampir setiap orang.

Kita hidup didalam dinamika antara pasang dan surut kehidupan.

Terkadang cita-cita atau impian yang seolah akan menjadi nyata namun pada akhirnya menjadi sesuatu yang menyesakkan dada.

Ia menjadi antiklimaks, mengecewakan rasa didada.

Proses kehidupan ini harus terus berlangsung ditengah hiruk pikuk kebisingan akan keluh dan kesah tentang penderitaan, kegagalan, ketidakberdayaan, ketidakadilan dan ketidakpercayaan.



Hidup ini berjalan hanya atas raga dan jiwa kita.

Tak ada manusia lain. Kenapa....?

Karena hidup ini tak mudah dan tak begitu saja menyerahkan kepercayaan kepada orang lain.

Siapapun itu.



Kini, nikmati saja hidup. Tak perlu ada yang harus dirisaukan.

Tak perlu ada pelimpahan kepercayaan.

Tak perlu untuk selalu mempertahankan, kecuali martabat dan harga diri.

Membangun mimpi demi mereka merasakan kebahagian adalah sesuatu yang mulia.

Jangan biarkan kekecewaan menghinggapi perasaan hanya karena kita tak pernah memahami abstraknya kebahagiaan.

Mari menari ditepian pesisir agar mentari menaburi jiwa ini dengan kehangatan.^_^

Senin, 14 November 2011

Catatan AKU



AKU adalah aku,dan Aku adalah diriku
Ini diriku dan ini pribadiku
Setiap insan manusia pasti punya pribadi sendiri, tentunya aku juga
Aku juga punya pribadi dan pendirian sendiri
Tampil apa adanya, ya itulah diriku

Mungkin,banyak teman sebayaku yang berpenampilan modis, stylis atau tren . .
Tapi aku.....!!!
Aku tetap diriku dengan tampilan apa adanya
Aku lebih suka dengan diriku yang sederhana
aku yang simpel tanpa pengaruh . . :)

Saat melihat orang lain yang punya kemampuan lebih,
Layaknya seorang ilmuwan,insyur dan sebagainya
Aku berkata dalam hati “aku ingin seperti dia” . .
Tak lama berselang aku pun mulai berpikir akan kemampuanku. .
“bisakah aku seperti dia??”
Hatiku pun belum bisa menjawab pertanyaan itu. .

berfikir dengan mengerutkan keningku,,
berlarian di terik matahari yang panas
untuk mencoba manjadi seperti itu..
tapi percuma saja...
individu itu berbeda..
ingat !!di dunia ini ada dua hal yang berkebalikan
ada sukses dan ada kegagalan,
ada hitam kehidupan,dan ada putih kehidupan..

ada masa dimana kita bisa bangga,,dan ada masa dimana kita akan menyesal...
jadi,percuma hal itu kita lakukan...berharap untuk menjadi seseorang yang kita kagumi...
bagai menggapai angin..!!!
Selang waktu berganti saat sebuah waktu dimana aku menemukan jawaban itu . .
Jawaban yang ku peroleh dari pikiran ku,,,...dan semuanya yang telah membantuku..
dan sampai sekarang masih tetap aku pegang,jawaban itu . .

“tak perlu menjadi seperti orang yang kamu idolakan,
atau orang yang kamu anggap terbaik,
Tetaplah menjadi dirimu sendiri dan lakukanlah sesuai kemampuanmu
tak akan pernah Sama kamu dengan orang yang kamu banggakan itu
Cukup dengan hasil terbaik darimu,
olehmu dan untukmu”.
Dan itulah jawabannya . . :)

hmmm...
Aku . . adalah diriku . .
Dan diriku adlah Hatiku . .
Dan diriku adlah fisikku . .

Memang aku seorang anak laki-laki
Laki-laki itu kuat dan tegar . .
Memang benar itu adanya . .dan ALLAH menciptakan laki laki dengan kelebihan itu..
Tapi ada hal lain yang perlu diketahui ..
Meskipun aku sering dianggap kuat sebagai laki-laki,
aku tak kuat seperti gatotkaca ataupun seperhero..

aku juga punya kelelahan,
kelelahan yang sama,seperti layaknya mereka
baru beberapa saat ini aku tersadar akan tubuhku
saat aku tergolek lemas di kamar tidurku
hanya bisa menatap langit-langit rumah yang tak bergerak, dan bercakap dengan bayang-bayang . .

ibuku,yang merawat aku . .
beliau berkata “saat sudah mengerti dan sadari,janganlah
memaksakan dirimu yang kau anggap mampu,tapi raga
dan hatimu tak mampu”
hanya mendengarnya,itu yang ku lakukan saat itu.
belum mencoba memahaminya . .

dan setelah aku di beri kesembuhan oleh-NYA,
aku coba memahami hal itu . .
setelah berfikir dan memutar balik memory di pikiranku
aku menemukan jawabannya . .
ibuku hanya tak mau aku kenapa-kenapa karna ulahku sendiri
dengan maksud aku tidak boleh memaksakan diriku akan suatu
kegiatan yang memang menurut diriku sendiri “aku bisa “
tapi pada kenyataannya tubuh dan juga hatiku tak mampu
melakukannya . . .

dan itu sama saja dengan memaksakan diri
yang akhirnya bisa membuatku jatuh
mungkin itulah peringatan yang diberikan oleh YANG MAHA PENGASIH
kepadaku . .
agar aku segera memperbaiki diri dan mengontrol diri . .

hmmm...
Aku . . adalah diriku . .
diriku adlah hatiku . .
Dan diriku adlah perasaanku . .

Hati adalah mata yang tak bisa berbohong
Dan sakit hati ialah sakit yang tak ada obat di klinik
Tapi ada obatnya
Yaitu obat hati . .
Dengan 5 perkaranya.....

Diriku memanglah laki-laki
Tapi aku adlah laki-laki yang punya hati..
Aku pernah sakit hati . .
Aku pernah kecewa. .
aku pernah menitihkan air mata di pipiku..
entah karena sesuatu hal atau yang lainnya
Sakit hati,itu memeang perih . .

Tapi lebih perih lagi jika kita tak segera memaafkan
Memang . .aku belajar untuk memaafkan
Memaafkan setiap orang . .
Walaupun aku tersakiti seberapapun,
aku akan berusaha untuk tetap memaafkan . .
karna aku ,tak ingin punya dendam . .

OUR PLACE IN OUR SCHOOL

Tempat itu . .
tempat dimana kita di lahirkan dengan berbagai cara
tempat dimana kita melalui berbagai situasi
tempat dimana kita berbagi ilmu dan pendidikan

Sungguh bermakna bagi kita . .
Dari awal dulu,kita sudah di ajak ke sana di kenalkan kita dengan tempat itu
Salam perkenalan yang tak terlupakan akan terkam terus dalam memory di otak kita
bagaimana keadaan tempat itu . .
bagaimana suasana tempat itu dan bagaimana emosi kita di tempat itu . .

Tempat itu . .
walaupun penuh dengan debu dan daun daun yang kering,
tempat itu tetap menjadi pilihan
tempat itu . .
Penuh dengan kasih sayang, kasih sayang dari kakak, adik dan saudara saudara kita lainnya ..
Senang, sedih, canda dan tawa ada di sana . .

Menegangkan dan menyenangkan berbagai suasana pernah terjadi di sana
Tak luput air mata pun pernah menetas di sana. .
Beribu cerita ada di sana, berjuta pengalaman ada di sana . . .
Berbagai peristiwa pernah terlintas di sana . .
Teman,Kawan, Dan keluarga.
dinginnya tempat itu di kala menegangkan. . .
tapi hangatnya tempat itu akan terasa ketika senyum terkembang dan air mata menetes di antara kita
. . .

Tempat itu tak akan pernah terlupakan. .
Disana kita mendapatkan semua ilmu . .
Tempat keluarga berkumpul dan berbagi kasih sayang . .

Jumat, 11 November 2011

Ketika Ikhwan Bersabar


Ketika ikhwan bersbar ini menceritakan tentang seorang laki-laki sederhana mengarungi samudra kehidupan,

dimana tokoh utamanya adalah laki-laki polos yang kedesa-desan namanya adalah mahbub. ia adalah anak pertama dari kalangan orang tua yang kurang berkecukupan sehingga laki-laki ini berusaha mencari nafkah guna membantu mencukupi kehidupan keluarganya, karena kondisi umur sang ayah yang tak sanggup lagi untuk menafkahinya beserta keluarganya.

Disinilah laki-laki yang polos sederhana ini tertaut hatinya menggantikan sang ayah menjadi panutan atau sebagai kepala rumah tangga di mana kewajibanya adalah membimbing dan menafkahi keluarganya tersebut sebagai pengganti sang ayah yg sudah tak mapu lagi untuk banting tulang.

di lihat dari segi pendidikannya ia hanya lulus cuma sampai SMP saja, dan bekal ilmu yang didapatnya pun sangat minim sehingga mondar-mandir kesana kemari pun tak kunjung usai mendapat pekerjaan yang layak dan cukup untuk membiayai keluarganya.

hampir setiap selesai solat 5 waktu dan pertengahan malam ia selalu berdoa menangis tersedu meratapi nasib yg ia dapat saat ini,dalam do'anya :

"Ya Allah lapangkanlah segala urusan hamba dan keluarga hamba, permudahlah jalan yang penuh duri ini,berilah petunjuk Mu untuk melewatinya walaw harus berjalan tertati-tatih hamba rela berjuang demi keluargaku,engkaulah yang maha pengasih dari segala kasih"
Amin.....

Subhanallah...!

Di kemudian hari ada salah satu teman yang menawarkan pekerjaan untuknya

yaitu menjadi penjaga sekolah di salah satu SMA suasta

dilihat dari gaji perbulan sepertinya tak cukup untuk keperluan sehari-hari keluaranya.

sedangkan ada 6 orang di keluarganya beserta dirinya. Adiknya 3 orang masih sekolah dan ia pun yang harus membiayai mereka.

sedangkan ayahnya sering sakit-sakitan dan harus segera di bawa kerumah sakit demi kesembuhan sang ayah handa,

belum makan buat sehari-hari, hampir setiap hari ia mengelus dada.

kata teman "gmana mahbub, mau apa ga..?"

kata mahbub "gmana ya...?tp d coba deh, semoga ini menjadi awal keberkahan buat ku dan keluarga ku"

Dan akhirnya ia menerima tawaran temannya tersebut.

Tampang polos, sederhana, murah senyum dan tampan inilah yang selalu wanita idam-idamkan untuk menjadikanya pacar.

hampir setiap kali anak SMA ini pulang skolah,di depan pintu gerbang langsung saja anak-anak cewe ini menggodanya karena salah satu tugas mahbub kerja di situ adalah membuka gerbang ketika siswa-siswi ini pulang dan masuk sekolah, pantaslah setiap hari laki-laki ini dapet godaan dari siswinya karena ktampanan dan murah senyumnya yg menjadi perhatian mereka.

Jaman sekarang memang terbalik, bukannya laki-laki yang sering menggoda eh mala ini cewenya.

tapi dua-duanya tidak baik juga.

Akan tetapi ia tak pernah memanfaatkan ketampanannya demi memuaskan hasrat sahwatnya.

yang dia carinya adalah sosok wanita yang cantik hati dan cantik parasnya dan yg pasti solehah,

tapi kata dia bukan waktunya untuk memikirkan hal yang seperti ini.

Setelah ia menjalani pkerjaannya ini beberapa bulan,

ada inisiatif masuk skolah SMA susulan atau sekolah non formal yaitu sekolah paket, demi mendapatkan ijazah untuk melanjutkan ke jenjang yg lebih tinggi.

karena ia mengidamkan kuliah minimal lulus sarjana S1.

karena keinginan yang sangat begitu kuat ia pun berusaha membagi waktu untuk dapat bersekolah lagi walaupun sekolah kejar paket.akhirnya masuklah ia ke sekolah susulan atau paket selama 3 bulan, disni ia menemukan teman yang selalu mensuportnya sehingga mahbub selalu termotifasi oleh temanya ini,namanaya adalah aang.

dan kebetulan aang ini mempunya sebuah tim Nasyid yang membutuhkan personil baru dan ditawarkanlah kepadanya.

ia tertarik oleh tawaran ini sekalian menjalin silaturahmi dengan teman-temannya yang lain.

lambat laun ia menjalaninya dengan begitu semangat karena disini dia menemukan hobibarubnya yang menurut dia mempunyai sebuah manfaat tersendiri.

setelah mahbub menjalani sekolah paket....

nah luluslah ia dari sekolah lanjutan atau paket ini dengan mendapatkan ijazah yang hasilnya bagus, guru pembimbingnya pun sangat mengakui akan potensinya.

karena kerajinan dan usaha yang dilakukan,ada salah satu perusahaan yang meliriknya, ditawarkanlah ia untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi yaitu kuliah.

setelah menerima informasi ini dia senang sekali dan bersyukr akhirnya dengan minimnya materi yang ia dapatkan untuk membiayai keluarga, adik-adiknya bahkan sampai dirinya sendiri disinilah diberi kesempatan untuk lebih berusaha lagi dalam menggapai sebuah impian yang selalu ia damba-dambakan.

sambil kuliah ia ditawarkan juga magang disebuah perusahaan yang cukup terkenal di indonesia.

wah subhanallah kesabaran dan usaha yang ia jalani selama ini mendapatkan buah yang cukup baginya.

akan tetatapi bukan hanya cukup sampai sini saja ada tanggung jawab yang harus ia jalani.

dikemudian hari bapaknya masuk rumah sakit keadanya sangat kritis sekali sedangkan dia tidak cukup uang untuk membayar administrasi rumahsakit tersebut.

walau bagai manapun ia tetap memasukan bapaknya kerumahsakit demi kesembuhan ayah handa.

ia mempunyai tabungan tapi tabunganya tak mencukupi untuk membiyayai perwatan rumah sakit,

mondar mandir kesana kemari untuk mendapatkan uang tambahan demia membiayayai pengobatan sang ayah.

naasnya uang tabunganya itu juga di ambil oleh seorang kriminal hipnotis.

astagfirullah haladzim lagi-lagi ia mengelus dada,berfikir saya harus gimana lagi.

ia berdoa bersujud kepada sang pencipta dan menitihkan air matanya meminta jalan yang terbaik yang ia jalani.

inilah gunanya atau peran seorang sohib atau sahabat,

para shabatnya ini mencoba membantu membiayai administrasi rumah sakit dengancara mengumpulkan dana dari hasil sumbangsi mereka dan alhamdulillah terselesaikan.

ia sangat berterimakasih dan bersyukur atas bantuan yang teman-temanya berikan.

tapi Allah berkehendak lain sang ayah meningalkan semuanya atau meningal dunia (inalillahi wainailaihi rojiun)

ayahnya sempat beramanat kepada mahbub.kata ayah kepada mahbub sebelum mnghela nafas terakhirnya : "nak bapak nitip keluarga ini jaga adik2 kamu dan ibu mu, jadilah kepala keluarga yang baik dan panutan buat mereka"mahbub menangistersedu dan terharu akan amanat bapaknya.namun ia tetap tegar menghadapinya dan mencoba mengikhlaskannya.

dan teman-teman dari personil timn Nasyidnya ini pun yang selalu memberikan suport terhadapnya.

waktu terus berjalan banyak kewajiban yang harus ia tunaikan.

kembali kegiatan masa kuliah akhirnya ujian akhir tiba banyak yang harus di persiapkan,

akhirnya satu persatu ujian ia laksanakan.

tinggal menunggu sebuah hasinya, tak sabar ia menunggu hasil dari usahanya dan pengumumanpun tiba.

di sebutlah namanya dengan keterangan Lulus.

alhamdulillahirobbil alamin sujud syukur lah ia.

akhirnya menyandang gelar S1, bukan gelar S1 saja yang ia inginkan tapi cara pngaplikasi ilmu yang ia telah peroleh.

sendangkan ia telah menjadi pegawai tetap di sebuah perusahaan yang tadinya menawarkan ia magang.

dengan waktu longgarnya ia menyempatkan diri untuk mengamalkan ilmu yang telah ia peroleh yaitu dengan cara menjadi seorang guru.

menjadilah ia seorang guru disalah satu SMA yang pernah mempekerjakannya semasa menjadi salah satu penjaga sekolah

"tapi itu dulu lain dngan sekarang"

segalanya telah ia dapat bahkan hidupnya sekarang terpenuhi juga,atas usaha dan kesabaran yang ia lakoni akhirnya menadapatkan bauah yang begitu istimewa ya Allah berikan terhadanya.

alhamdulillah adik-adiknya sekarang semuanya bisa melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi tanpa harus memikirkan dana dan biyayanya.

masi banyak pula orang yang sperti masa lalunya

ia tak segan-segan membantu mereka melanjutkan sebuah pendidikan.

bahkan ia sampai membangun suatu yayasan pendidikan khususnya bagi orang yang kurang mampu.

wah subhanalla.

segalanya tidak lain sebuah rencana dari sang maha kuasa yaitu Alla SWT.

Seorang muslim sejati tidak pernah terlepas dari tiga keadaan yang merupakan tanda kebahagiaan, yaitu bila dia mendapat nikmat maka dia bersyukur, bila mendapat cobaan maka dia bersabar dan bila berbuat dosa maka dia beristighfar.

Sungguh menakjubkan keadaan seorang muslim.

Bagaimanapun keadaannya dia tetap masih bisa menuai pahala.

sampai disinilah cerita ketika ikhwan bersabar.

semoga banyak yang di petik dari sebuah cerita ini.

dan apabila ada kekurangan kami mohon maaf

dan kami juga butuh masukan dari segenap pihak karena menurut kami ini belum sempurna.

masih banyak kekurangannya mohon masukannya.....!

Kamis, 10 November 2011

Senyum Terindah untuk Sahabat

Sambut keceriaan hari ini dengan senyumanmu...


Ironis sekali apabila kita melihat problematika yang biasa terjadi di kalangan individu muda.
Disaat kita berusaha untuk menjadi orang lain tanpa melihat kelebihan yang ada dalam diri kita.
Disaat kita mengagumi orang lain tanpa menyadari betapa tingginya harga diri yang kita miliki.
Disaat kita berusaha untuk menyelesaikan permasalahan orang lain namun berperang dengan masalah sendiri.
Disaat kita berusaha menutupi perasaan pahit yang kita rasakan dengan senyuman kamuflase, serta tindakan-tindakan lain yang biasanya kita lakukan sampai sering kali melupakan betapa indahnya keberadaan kita di muka bumi ini.


Terkadang memang sangat manusiawi disaat kita mengesampingkan apa yang menjadi ego kita masing-masing. Berusaha untuk membahagiakan orang-orang yang berada di sekitar kita. Membuat mereka tersenyum disaat diri kita terluka. Membantu sekuat tenaga disaat kita seharusnya lebih membutuhkan bantuan. Mulia sekali apa yang kita lakukan.
Sadarkah kita ternyata kita pun membutuhkan semua hal layaknya yang kita berikan kepada orang2 di sekitar kita. Tubuh kita, pikiran kita, hati kita dan seluruh unsur yang terdapat dalam diri kita juga membutuhkan hak yang sama. Hanya saja apa yang dinamakan empati itu terlalu besar melingkupi diri kita yang kecil. Bersyukurlah kita yang diberikan kemampuan untuk berempati.
Bersyukurlah kita yang telah diberikan kemampuan untuk menyadari kesulitan orang2 di sekitar kita, membuat mereka tersenyum setiap pertemuannya dengan kita serta mendoakan yang terbaik untuk mereka.


Lakukanlah apa yang kita suka selagi itu tidak merugikan orang2 di sekitar kita. Berusahalah untuk menjadi pribadi yang menyenangkan, menarik, serta menjadi pribadi yang selalu dirindukan keberadaannya. Berusahalah untuk melihat potensi yang ada dalam diri kita, berusahalah untuk merubah segala kekurangan diri menjadi suatu kelebihan yang luar biasa. Pastikan dalam diri kita memiliki semua hal itu. Karena pilihan itu kita sendiri yang menentukan. Tebarkan senyuman terindahmu untuk orang2 di sekitarmu. Semoga hari ini menyenangkan...

Rabu, 02 November 2011

Bila Tiba Waktunya Nanti

Bila tiba waktunya nanti, kupu-kupu pun akan berbicara

Tentang kehidupannya bermetamorfosa dan apa yang dialaminya saat menjadi larva

Tentang kisahnya memberi warna pada kehidupan yang begitu pudar

Tentang caranya bersaudara dengan ulat yang tak secantik dirinya


Bila tiba waktunya nanti, langit pun akan berbicara

Tentang rahasia warna biru yang tak nyata dimilikinya

Tentang cantiknya pelangi yang kadang menghampirinya

Tentang bidadari yang bersembunyi di baliknya


Bila tiba waktunya nanti, bumi pun akan berbicara

Tentang kesetiaannya menunggu hujan yang memberi kehidupan baginya

Tentang kebahagiaannya menjadi pijakan para pejuang Robbu ssamaawaati wa al-ard

Tentang kerinduannya pada malaikat yang turun di sepertiga malam terakhir untuk menemui para penghuninya


Bila tiba waktunya nanti, kuharap kau pun akan berbicara

Tentang jalan da’wah yang mempertemukan kita

Tentang tali ukhuwah yang mempersatukan hati-hati kita

Tentang cinta yang tertaut atas ijin Sang Maha Mencinta


Bila tiba waktunya nanti, aku tak sempat berbicara

Tentang permintaan maafku atas jiwa dan raga yang tersalah

Tentang pengakuanku akan sakitmu yang kurasa saat kau terluka

Tentang permntaanku padamu untuk tetap saling mendo’a

Ketahuilah, akan selalu ada tempat untuk kita bersama dan bercengrama meski tak di dunia

Karena Dia telah menjanjikan kita tempat yang mulia di surga

Selasa, 01 November 2011

Memandang Langit

Memandang langit…
Begitu biru…

Terlihat serpihan kapas putih yang berjalan perlahan
Atau bahkan saling berkejaran
Suara merpati pun ikut menenangkan
Merengkuk dalam damai
Menembus cakrawala keimanan


Memandang langit…
Tak bergeming…
Dalam diam sang hati bertanya
Adakah Dzat dibaliknya yang memperhatikan
atau bahkan menatapnya dengan penuh kasih sayang


Memandang langit…
Menelisik arti dalam sepi
Membirukan setiap makna
Hingga mencapai keutuhan untuk memahaminya

Kini…satu persatu kata itu tertutur dari lisan
Lirih…bersatu dengan hembusan angin
hingga serpihan keyakinan menjadi kesatuan
Keyakinan akan sebuah janji-Nya
Untuk bermunajat akan sebuah harapan
Meyakini akan kuasa Sang pemilik alam
Hingga jiwa bertemu dengan ketenangan….

Dialog Senja


Gundah,,
langit sore mulai memerah

hari yang dilalui
ingin mencapai banyak mimpi
bertanya;mengapa tak berarti?
menjawab; cukup dengan terus melalui, dan kau akan sampai pada garis akhir perjuangan
bertanya;berapa lama lagi?
menjawab;tanyakan pada sang upaya, sudahkah dia bekerja keras..
tanyakan pada sang tangan, sudahkah menengadah penuh pasrah dlm nama Allah..
bertanya;tapi ingin menyerah
menjawab:menyerahlah,tak apa..itu memudahkan sejarah untuk tidak memasukkanmu pada daftar para pejuang

langit sore sempurna memerah,,
Indah

Rabu, 26 Oktober 2011

Cerita Mimpi



Malam itu penuh dengan keindahan, bagaimana tidak??? aku berada disebuah taman dengan segala keanggunan cahaya disana. Bunga terlihat dimana-mana, Kerlap kerlip kunang-kunang menyapaku lembut, berseliweran seolah mengajak ku bermain. Ada sebuah jembatan kecil penghubung ditaman itu yang dibawahnya mengalir kolam kecil dan terdengar suara gemericik air. Aku memandanginya dengan takjub dari gazebo tempat aku berada. Bahkan bintang pun nampak sangat bercahaya malam itu. Ahh…rasanya baru kali pertama aku berada di tempat seindah itu. Sungguh…aku tak pernah melihat tempat seindah itu selama aku hidup…

Bersama dengan laptop ku, aku menjelajah dunia maya dan merangkai kata dalam tulisan disana. Dalam suasana seperti itu, tentu aku tak ingin melewatkan waktu untuk menuliskan bagaiman suasana hati ku saat itu ke dalam laptop. Kebahagiaan membuncah dalam hati seperti nampak bunga yang tengah mekar. Teman…aku tidak sedang membual, sungguh. Inilah yang aku rasakan saat itu… Aku terus saja menulis dengan laptop kesayangan ku, sambil menjelajah dunia maya yang tak berbatas. Namun, kekagetan ku sungguh sangat membuat mata terbelalak saat melihat beberapa baris kalimat. Nampaknya memang dunia maya itu tak memiliki sekat. Entah mengapa, rasanya beberapa baris kalimat itu memang tertuju untuk ku. Penulisnya seolah sedang berbicara pada ku. Sungguh anggun rangkaian kata itu ku baca, nampak tegar sekali walau terkesan ada keraguan didalamnya. Terasa bercapur aduk antara keyakinan dan kekhawatiran. Ah…aku mulai bingung dengan inti dari tulisan itu…apa maksud sebenarnya dari tulisan itu?

Dalam kebingungan dan penuh dengan terkaan aku bangkit dan berjalan pelan…pelan sekali keluar dari gazebo menuju jembatan kecil yang dibawahnya terlihat kolam seperti sungai mungil itu. Aku berdiri disana berpikir sambil memandangi kolam yang berada dibawah jembatan…

Berpikir penat “Ahh…aku bukanlah orang sastra yang tidak paham kata-kata mutira” kata ku dalam hati

Saat aku tenggelam dalam pikiran ku sendiri, tiba-tiba seseorang datang menghampiri ku. Suara langkahnya tiba-tiba terdengar dan berhenti tepat disebelah ku. Terhenyak sesaat dan tanpa instruksi apapun kepala ku pun segera menoleh kearahnya. Betapa lebih terkejutnya aku, ternyata orang yang berada dihadapan ku saat itu adalah penulis dari tulisan yang baru saja selesai ku baca. Berdiri tegap dihadapan ku bersama dengan orang yang sangat dikasihinya. Suasana malam itu tiba-tiba terasa hening karena semua memilih diam seribu bahasa tanpa ada satu kata pun yang keluar…

Tiba-tiba …. aku kaget…ya, aku kaget kemudian aku terbangun dari istirahatku…

”Astaghfirullahaladzim…mimpi” …

Dengan segera ku raih Hp ku untuk melihat pukul berapa pagi itu yang ternyata 02.45. dengan segera aku bangkit dari tidur ku, duduk sebentar di atas kasur dan berpikir mimpi yang baru saja aku alami. Hanya pemandangan indah itu dan kejadian terakhir sebelum akhirnya aku terbangun. Bahkan aku tak bisa mengingat persis beberapa kalimat tulisan yang aku baca, yang aku ingat hanya ada angka 25 disana…

Malam ku lanjutkan dengan mendirikan Qiyamulail untuk kembali bercerita pada Sang Khalik, melakukan ritual keindahan dimana aku akan merasakan kedekatan dengan-Nya.

Keesokan paginya, saat nyawa ku sudah terkumpul sempurna. Aku mengingat-ngingat kembali apa yang aku lakukan sebelum tidur. Karena rasanya mimpi itu bisa sangat dipengaruhi dari apa yang kita lakukan sebelum tidur atau bahkan aktvitas seharian. Rasanya, tidak ada yang tidak biasa selama seharian itu. Kecuali hanya pada saat sebelum tidur aku berulang-ulang memutar, melihat dan mendengarkan nasyid. Aku putar berulang-ulang hingga akhirnya mata terasa bengkak dan berat hingga akhirnya aku memutuskan untuk tidur. Dan aku pastikan kualitas tidur ku malam itu sangat baik. Rasanya ini kali pertama aku memiliki mimpi yang begitu berkesan dan terasa sangat berbeda dengan segala keindahan dan pertanyaan yang ku temui di dalamnya di awal bulan lalu…

Jumat, 21 Oktober 2011

Sayap Impian

Jikalah angan itu tetap menggantung, tak kan pernah ku sesali berapa banyak energi yang telah ku keluarkan untuk melompat setinggi mungkin untuk menggapainya…

Jikalah pada akhirnya mimpi itu tak menjadi nyata, tak pernah ku sesali atas apapun yang telah ku upayakan untuk menampakannya dihadapan ku…

Jikalah pada akhirnya harapan itu tetaplah berada tenang dalam pusaranya, tak pernah ku sesali atas kemauanku tetap membiarkannya berada disana…



Jikalah…ada sesuatu hal yang membuat kita saat ini, detik ini masih ingin bergerak dengan jiwa yang dipenuhi semangat luar biasa maka tak lain itu dikarenakan mereka yang ku sebut mimpi, asa, cita-cita, atau apalah sebutan lainnya.

Setiap orang berhak memilikinya. Bahkan dengannya terkadang hidup akan lebih berwarna. Walau entah apa pada akhirnya, bagaimana ujung perjalanannya yang jelas bersama mereka semangat itu akan tetap ada untuk menapaki dan menjalani setiap episode kehidupan ini. Dan terkadang anehnya walau keberadaannya pada masa depan belum diketahui dengan pasti, mereka adalah salah satu hal yang pada akhirnya mampu membangkitkan semangat dan menumbuhkan buncahan energi pada diri untuk tetap berjalan.

Tak mampu mengelak bahkan untuk membohongi diri saja tak bisa, berjalan terlalu lama dengan mereka yang tak jua berwujud nyata dapat membuat jiwa, hati dan raga merasa lelah. Disaat sayap kita tak jua mampu menahan kencangnya angin, terlalu lemah untuk tetap bertahan ada diatas sana untuk meraihnya mengapa kita tak mencoba untuk beristirahat sejenak. Beristirahat yang bukan berarti berhenti atau beristirahat yang bukan berarti menyerah untuk selamanya.

Semakin tinggi asa itu menggantung tentu akan semakin kencang angin yang harus dihadapi. Ketika keegoisan diri tetap memaksa untuk mengambilnya dalam kondisi diri yang tidak siap, maka tentu akan dipastikan lelah akan semakin terasa dan beratnya beban akan mengikis kepercayaan diri untuk menggapainya.

Disisi lain, terkadang kita melupakan seberapa tinggi posisi kita saat ini. Terkadang kita terlalu berfokus pada ketinggian tertentu dengan tidak memperhatikan ketinggian yang telah dicapai saat ini. Maka, mengapa tidak kita mencoba kembali melihat sejenak sudah seberapa ketinggian yang kita capai saat ini. Lihatlah…ternyata ketinggian saat ini bukanlah hal biasa bagi orang lain. Mereka, mereka yang belum mencapai diketinggian kita saat ini tentu akan merasa bahwa diri kita adalah salah satu orang yang beruntung. Ah…ternyata…bisa jadi kita lupa untuk mensyukurinya…Astaghfirullah…

Tentu puncak tertinggilah yang ingin kita capai, namun bisa jadi puncak itu bukanlah satu-satu nya puncak yang membuat kita menjadi bahagia. Pahamilah bahwa kebahagian seseorang tidaklah dapat ditentukan oleh tingginya puncak yang ingin atau telah dicapai olehnya. Karena sebuah kebahagiaan itu berada dalam hati, dan hanya hati yang mampu merasakannya. Kedamaian dan kebahagiaan terkadang tak mengenal tingginya asa, harapan atau cita-cita. Hati memiliki caranya sendiri untuk mendeteksi kebahagiaan itu yang bahkan terkadang tak mampu dideteksi dengan sebuah logika.

Mengapa kita tidak mencoba melihat ke arah lain, arah yang mungkin memang tidak menjadi obsesi besar dalam hidup, yang bisa jadi ketinggiannya tidak terlalu sulit untuk dicapai. Walau itu bukanlah obsesi terbesar, mengapa tidak juga dicoba untuk diraih? Padahal dengan mendapatkannya, hati kita sudah mampu mendeteksi sebuah kebahagiaan. Kebahagiaan yang bisa membuat kita bisa berstirahat disana. Buatlah diri bahagia disana, ditempat itu hingga kepakan sayap-sayap itu kembali kuat untuk menghadapi kencangnya angin, teriknya matahari bahkan lebatnya hujan dalam menggapai puncak tertinggi apa yang menjadi impian kita.

Namun….jikalah pada akhirnya mereka yang ku sebut mimpi, asa, angan atau apalah sebutannya yang berada pada puncak tertinggi tidak akan pernah ada atau hadir untuk kita. Maka bisa jadi pada akhirnya memang harus dilepaskan, tak perlu disesalkan karena hati kita tetap mampu merasakan kebahagiaan dari puncak mimpi yang lain, tempat yang tidak hanya berasal dari satu titik saja. Ingatlah bahwa kebahagiaan itu tidak terletak pada satu tempat tertentu dan hanya hatilah yang mampu mendeteksi keberadaannya.

Oleh karena itu, tak perlu ada rasa penyesalan karena satu hal yang tidak tercapai jika masih banyak hal lain yang mampu diraih dengan perasaan bahagia dan rasa syukur yang berlimpah…

Duhai Hati

Duhai hati
bersabarlah dikau pada saat ini
bersabarkah dikau dgn ujian ini
bersabarlah dikau dgn onak duri
kerna ujian dan onak itu hanya di sisi buat hat ini

Duhai hati
akan sampai satu masa nanti
dikau merasai nikmat2 dlm kehidupan ini
dikau kan merasa keindahan dlm kehidupan ini

Duhai hati
yakinlah Allah mengetahui apa yg terpendam di sisi
yakinlah Allah memahami apa yg menjadi kemahuan di sisi
yakinlah Allah mengganjari pengorbanan diri
yakinlah akan ada bahagia selepas ini

duhai hati
bersabarlah dlm ujian ini
walau ia terlalu perit di sisi
namun hakikatnya bahagia telah menanti
menanti diri yg bersusah dlm kehidupan ini

duhai hati
sabarlah dlm kehidupan ini
kerna satu ketika nanti kau kan nikmati hidup ini
kau kan nikmati bahagia di sini dan di sana nanti
namun kau mesti tabahkan hati ini

Separuh Sayap....

Pengalaman hidup benar-benar mengajarkanku untuk ikhlas dan sadar bahwa kita jauh dari sempurna, bahwa kita adalah burung dengan separuh sayap, yang membutuhkan bantuan sayap yang lain untuk membuat kita tetap berusaha menjadi yang lebih baik, arogan banget kalo kita ngerasa bahwa kita telah kaya dengan sayap indah kita…. Aku belajar…. tetap berupaya… Ya Allah, lindungi aku dalam setiap nafas dan langkahku...

Ku Pinang Engkau denga Al-Qur'an..

Suatu hari datanglah seorang perempuan kepada Rasulullah dan berkata,

"Ya Rasulullah...Aku menghibahkan diriku untuk mu..."

Rasulullah pun melihatnya, dan menganggukan - anggukan kepalanya.Tapi,Rasulullah kembali duduk.Rupanya tidak ada hasrat di hatinya untuk menikahi perempuan itu.

Tiba-tiba salah satu sahabat berdiri dan berkata,
"Ya Rasulullah........jika engkau tidak berhasrat menikahinya,maka nikahkanlah aku dengannya...."
Lalu Rasulullah berkata pada lelaki itu,

"Apa yang kau punya untuk meminangnya..?"

"Aku tidak punya apa-apa ya Rasulullah" jawab lelaki itu.

Kata Rasulullah,

"pulanglah pada keluarga mu...lihatlah...Apakah ada yg bisa engkau gunakan sebagai mahar disana"

Laki - laki itu pun pulang. lalu dia kembali lagi dan berkata,

"Demi Allah...Aku tidak mendapati apa pun untuk mahar"

Kata Rasulullah,

"Lihatlah..walaupun hanya cincin dari besi.."

Lelaki itu pun kembali pulang. Lalu dia kembali dan berkata,

"Demi Allah...Aku juga tidak mendapatinya. Tapi aku punya kain, Ya Rasulullah..."

"Apa yg bisa kau lakukan dengan kain itu..? jika kau memakainya, maka istrimu tidak bisa memakainya, dan jika istrimu memakainya, kau tidak bisa memakainya." Kata Rasul.

Lelaki itu pun kembali duduk. dan tetap duduk hingga majlis selesa.Lelaki itu pun tampak amat sedih...lalu,Rasulullah memanggilnya dan berkata pada lelaki itu,

"Apa yg kau punya dari Al-Qur'an..?"

"Ya Rasulullah...Aku hafal surat ini dan surat ini" jawab lelaki itu.

Rasulullah pun berkata,

"kalau begitu, Aku nikahkan kau denganya, Dengan mahar ayat Al-Qur'an yang kau punya"

Subhanallah....
akhirnya laki-laki itu pin menikah dengan Ayat-ayat Al-Qur'an yg di hafalnya, sebagai mahar pinangannya......


Al-Qur'an........

Mahar pinangan yg suci..
Manis..
Indah...
Syahdu..
dan..
Mengesankan..!

Mahar Al-Qur'an jauh lebih berharga dari pada uang semilyar...
dari pada mobil mewah.....
dari pada rumah megah...
dari pada emas yang berlimpah ruah...
karena Al-Qur'an adalah kalam ilahi...
wahyu Allah nan suci...


Maka siapakah yg tidak mau dipinang dengan lantunan Ayat-ayat suci..?
ya Rabb...
smoga nanti Aku dapat meminangnya dengan Al-Qur'an........
.....:)

Perbincangan Allah dengan Malaikat Jibril

Inilah Sabda Rasulullah yang menceritakan tentang perbincangan Allah dengan malaikat Jibril :



“Sesungguhnya allah memiliki malaikat-malaikat yang berkeliling dijalanan, mencari orang-orang yang berzikir. Jika menemukan orang-orang yang berzikir mengingat Allah, para malaikat itu berkata, “Silakan minta apa yang kalian perlukan.”. Lalu malaikat tadi menaungi mereka dengan sayap-sayapnya. Allah kemudian bertanya, dan Allah swt sebenarnya Maha Tahu apa yang dilihat malaikat,

“Apa yang dikatakan hamba-hambaku?”
Malaikat menjawab “Mereka bertasbih, bertakbir dan bertahmid kepada-Mu. Mereka juga mengagungkan-Mu.”
Allah bertanya, “Apakah mereka melihat-Ku?”
Malaikat menjawab “Tidak, demi Allah merema tidak melihat-Mu.”
Allah bertanya, “Bagaimana jika mereka melihat-Ku?”
Malaikat menjawab, “Andai mereka melihat-Mu tentulah mereka akan lebih bersungguh-sungguh dalam beribadah kepada-Mu, lebih banyak bertasbih dan lebih banyak bertahmid.”
Allah bertanya, “Apa yang mereka minta dari Ku?”
Malaikat menjawab, “ Mereka meminta Surga dari-Mu.”
Allah bertanya, “Apakah mereka telah melihat surga?”
Malaikat menjawab “Tidak. Demi Allah mereka tidak melihat surga.”
Allah bertanya, “Bagaimana jika mereka melihat Surga?”
Malaikat menjawab, “Mereka akan lebih bersungguh-sungguh untuk mendapatkannya dan semakin merindukannya.”
Allah bertanya, “Lalu dari apa mereka meminta perlindungan kepada-Ku?”
Malaikat menjawab, “Mereka minta perlindungan kepada-Mu dari neraka.”
Allah bertanya, “Apakah mereka melihatnya?”
Malaikat menjawab, “Tidak…demi Allah mereka tidak melihatnya.”
Allah bertanya, “Bagaimana jika mereka melihatnya?”
Malaikat menjawab, “Andai mereka melihat, mereka akan lebih menjauhi dan akan semakin merasa takut.”
Allah lalu berkata, “Kalian sebagai saksi, bahwa aku telah mengampuni mereka.”
….( H.R Bukhari dan Muslim)

Children in Angkot

Lama jrang naik angkot.
Skalinya naik angkot di prtmukan degan 2 anak kecil serta pngasuhnya.

2 anak ini terlihat proaktif,sehingga banyak menarik prhatian para penumpang.

sekilas mndengar percakpan mereka. Ternyata 2anak ini sedang bermain tebak-bebakn.
Kata si adek kekakanya, apa bedanya motor jepang dengan motor arab.
kakaknya mnjawab kta ayah mtor jepang itu canggih-cangih.
adek, ah salah.
Kakaknya sudah menjawab berkali-kali tapi tetap masi salah.

kata ade, nyerah ga kak.
Sang kakak, ya uda nyerah deh.

kata adek mnjawab dgn begitu kerasnya, jadi gini kak bedanya, kalau motor jepang itu YA MAHAA
kalau motor arab YA MAHMUDDD.

sang sopirpun mnoleh kebelakang melihat tingkah laku mereka.
Kata pengasuhnya sudah kalian diam jangan berisik.
he. . .

ingin skali bersua dengan mereka,cuma hanya bisa bicra dalam hati sudah tidak apa-apa dek lanjutin ajah.
Dan bisa tersenyum melihat tingkah laku mereka.

dunia anak-anak slalu merasa gembira dengan canda rianya tanpa memikirkan kondisi sekelilingnya,bermain dengan cara mereka masing-masing.

betapa mendpatkan pelajaran dari mereka.
Bergembira lepas sangat diperlukan dan dirindukan.

jadi bergembiralah dengan lepas seperti dunia mereka.
. . . .:)

Maujud

Nurani itu hakikat khtam
Pertama terang di laut dalam
Menjadi makhluk sekalian alam
ltulah bangsa Hawa dan Adam

Tertentu awal suatu cahaya
ltulah cermin yang mulia raya
Kelihatan di sana miskin dan kaya
Menjadi dua, Tuhan dan saya

Nurani itu terlalau zhhir
Bernama Ahmad dari cahaya stir
Pancarnya alam keduanya hadir
Inilah makna awal dan akhir

Awal dan akhir asmanya jarak
Zhhir dan batin rupanya banyak
Sungguh pun dua ibu dan anak
Keduanya cahaya dari sana nyarak

Hidup ini Butuk Kesabaran

Di suatu sore, Seorang Anak datang kepada Ayahnya yang sedang membaca koran.

“Ayah, ayah” kata Sang Anak

“Ada apa?” tanya Sang Ayah

“Aku capek, sangat capek. Aku capek karena aku belajar mati matian untuk mendapat nilai bagus sedang temanku bisa dapat nilai bagus dengan menyontek, aku mau menyontek saja! aku capek, sangat capek.

Aku capek karena aku harus terus membantu ibu membersihkan rumah, sedang temanku punya pembantu, aku ingin kita punya pembantu saja! Aku capek, sangat capek.

Aku capek karena aku harus menabung, sedang temanku bisa terus jajan tanpa harus menabung, aku ingin jajan terus!

Aku capek karena aku harus menjaga lisanku untuk tidak menyakiti, sedang temanku enak saja berbicara sampai aku sakit hati.

Aku capek karena aku harus menjaga sikapku untuk menghormati teman-temanku, sedangkan teman-temanku seenaknya saja bersikap kepada ku.

Aku capek Ayah, aku capek menahan diri. Aku ingin seperti mereka. Mereka terlihat senang, aku ingin bersikap seperti mereka ayah ! ..” sang anak mulai menangis.

Kemudian sang Ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala anaknya sambil berkata ”Anakku ayo ikut Ayah, Ayah akan menunjukkan sesuatu kepadamu”, lalu sang ayah menarik tangan sang anak.

Kemudian mereka menyusuri sebuah jalan yang sangat jelek, banyak duri, serangga, lumpur, dan ilalang. Lalu sang anak pun mulai mengeluh ” ayah mau kemana kita?? aku tidak suka jalan ini, lihat sepatuku jadi kotor, kakiku luka karena tertusuk duri. badanku dikelilingi oleh serangga, berjalanpun susah krn ada banyak ilalang… aku benci jalan ini ayah” sang ayah hanya diam.

Sampai akhirnya mereka sampai pada sebuah telaga yang sangat indah, airnya sangat segar, ada banyak kupu-kupu, bunga-bunga yang cantik, dan pepohonan yang rindang.

“Wwaaaah… tempat apa ini ayah? aku suka! aku suka tempat ini!” sang ayah hanya diam dan kemudian duduk di bawah pohon yang rindang beralaskan rerumputan hijau.

“Kemarilah anakku, ayo duduk di samping ayah” ujar sang ayah, lalu sang anak pun ikut duduk di samping ayahnya.

” Anakku, tahukah kau mengapa di sini begitu sepi? Padahal tempat ini begitu indah…”
” Tidak tahu ayah, memangnya kenapa?”
” Itu karena orang-orang tidak mau menyusuri jalan yang jelek tadi, padahal mereka tahu ada telaga di sini, tetapi mereka tidak bisa bersabar dalam menyusuri jalan itu”
” Ooh… berarti kita orang yang sabar ya Yah? Alhamdulillah”
”Nah, akhirnya kau mengerti”
”Mengerti apa? aku tidak mengerti”
” Anakku, butuh kesabaran dalam belajar, butuh kesabaran dalam bersikap baik, butuh kesabaran dalam kujujuran, butuh kesabaran dalam setiap kebaikan agar kita mendapat kemenangan, seperti jalan yang tadi.

Bukankah kau harus sabar saat ada duri melukai kakimu, kau harus sabar saat lumpur mengotori sepatumu, kau harus sabar melawati ilalang dan kau pun harus sabar saat dikelilingi serangga, dan akhirnya semuanya terbayar kan? Ada telaga yang sangat indah. Seandainya kau tidak sabar, apa yang kau dapat? Kau tidak akan mendapat apa apa anakku, oleh karena itu bersabarlah anakku”

” Tapi ayah, tidak mudah untuk bersabar ”
” Ayah tau, oleh karena itu ada ayah yang menggenggam tanganmu agar kamu tetap kuat. Begitu pula hidup, ada ayah dan ibu yang akan terus berada di sampingmu agar saat kau jatuh, kami bisa mengangkatmu. Tapi, ingatlah anakku… ayah dan ibu tidak selamanya bisa mengangkatmu saat kau jatuh, suatu saat nanti, kau harus bisa berdiri sendiri.
Maka jangan pernah kamu gantungkan hidupmu pada orang lain,jadilah dirimu sendiri, jadilah seorang muslim yang kuat, yang tetap tabah dan istiqomah karena tahu ada Allah di sampingnya. Maka kamu akan dapati dirimu tetap berjalan menyusuri kehidupan saat yang lain memutuskan untuk berhenti dan pulang. Maka kau tau akhirnya kan?”

” Ya ayah, aku tau.. aku akan dapat surga yang indah yang lebih indah dari telaga ini.
Sekarang aku mengerti. Terima kasih ayah , aku akan tegar saat yang lain terlempar ”

Sang ayah hanya tersenyum sambil menatap wajah anak kesayangannya."Ketika Ikhwan Bersabar"

Money-Oriented, haruskah ?

sebuah dialog antara nenek kutu dan kutu :Pada suatu hari, nenek kutu berkata kepada kutu dan cucu-cucunya yang lain:

Nenek Kutu : “Mbok yah ada kek gitu cucu nenek yang jadi artis, biar bisa masuk tv.”

Kutu : “Emangnya kalau jadi artis pasti bahagia ya nek, berarti segala-galanya gitu ?”

Nenek Kutu : “Ya nggak begitu juga sih, tapi kan hidupnya pasti terjamin kalo bisa jadi orang kaya. Daripada kamu, senengnya jalan-jalan gak karuan. Malah ngabis-ngabisin duit aja.”

Kutu : “Kutu kan gak sekedar jalan-jalan Nek. Di sana Kutu mempelajari ba
gaimana berinteraksi dengan alam, mempelajari budaya lokal di sana, sekalian nyari informasi buat majalah Kutu.”

Nenek Kutu : “Majalah? Emang kamu bisa bikin majalah? Laku gak?”

Kutu : “Iya dunk Nek, tapi majalahnya gak dijual, tapi dibagiin gratis gitu di Internet.”

Nenek Kutu : “Lho, truz gak ada duitnya donk? Ngapain kamu capek-capek ngerjain itu kalau gak ada duitnya?”

Kutu : “Ini kan proyek amal Nek, Toh Kutu nyaman koq Nek ngelakuinnya. Prinsip Kutu, kalo cari duit yah kerja beneran, nah sisa waktunya harus kita gunain buat berbagi untuk sesama.”

Nenek Kutu : “Terserah kamulah …”

Mungkin banyak di sekitar kita atau bahkan kita sendiri yang berpikir bahwa uang adalah segalanya, tapi sadarkah kita bahwa banyak yang lebih berharga dari itu. Persahabatan, wawasan yang luas, dan kesenangan berbagi dengan sesama manusia adalah beberapa contoh hal yang gak bisa kita dapat begitu saja dengan uang …

Jangan kau terpedaya dengan nikmat duniajanga terlena dgn tipu dayanya
yang tawarkan kenikmatan maya semata
yang bisa bikin kita gelap mata
terlena dan terpedaya pikiran kita pusing dibuatnya...

Mencari Sebuah Arti

Menyelami makna, menelusuri arti setiap perjalanan ini
Walau terkadang sulit ku pahami apa yang terjadi
Dan hikmah itu tak jua ku temui
Jika saja angin mampu membawanya pergi
Kan ku titipkan pinta pada Sang Ilahi
Mungkin ketenangan kan ku temui
Hingga rindu ini terobati

Ya Allah…
Kuasa Mu melebihi segala…
Hingga tak satu makhlukpun mampu meraja
Ketetapan-Mu adalah hal yang nyata
Walau asa tak selalu sama

Ya Rabb…
Ketika ku tak pernah membayangkan, Namun Kau yang mengijinkan
Ketika ku tak pernah meminta, Namun Takdir-Mu mempertemukan
Saat ku tak pernah mengharapkan, Namun Kau memberikan
Saat tak pernah ku rencanakan, Namun Kau yang menskenariokan

Ya Rahman…
Jikalah aku harus mengerti
Izinkan ku ketahui, apa maksud-Mu selama ini

Rabbi…
Izinkan ku mencari jawaban itu
Melalui malam-Mu dalam setiap sujud ku
Melalui tilawah ku dalam Ridho-Mu
Saat rindu ini menyelubungi qalbu
Bersama antrian doaku sepanjang waktu…

PANDANGAN WAKTU

Waktu adalah waktu...
kendalikanlah waktu...
atau kau akan tertinggal...

Waktu, adalah pedang waktu...
gunakan! atau anda akan terpenggal...

Waktu,
Dia bersumpah deminya,
demi waktu,
aku, kamu, kalian, dia dan mereka...
berada dalam kerugian...

Kecuali,
dengan amal shaleh,
saling mengingatkan kesabaran,
dan kebenaran...

Batas usia menjadi batas atletika,
semua atlet kalau sudah tua pensiun...
karena tidak ada boleh atlet itu tua,
kecuali atlet sebuah olahraga...
CATUR!!!

Kita tak punya apa-apa,
kalau kita tak punya keyakinan...

Igtanim khomsan qobla khomsin..
Sababaka qobla haromika...
Wasihataka qobla saqomika..
Waginka qobla faqrika..
Wahayataka qobla mautika..
Wafarogoka qobla suglika....

DEKATKAN.....

Saat ku lelah..
Mengais setiap asa dan harapan..
Ku temukan ketidak pastian..

Saat ku letih..
Mengejar ribuan mimpi-mimpi dan cita-cita..
Tapi yang ku peroleh di genggaman tak sesuai keinginan..

Saat ku terseok, berpeluh..
Mendaki setiap keinginan..
Tapi ku sedari aku masih berpijak di bumi..

Kembali ku kecewa..

Begitu banyak permintaan..
Begitu banyak harapan..
Juga begitu banyak kekecewaan..

Smuanya ku gantungkan pada-Mu,
Berharap Kau memberi semua yang ku pinta..
Menanti semua asa Kau jadikan nyata..

Saat Kau memberikan semua yang tak ku pinta..
Ingin ku marah, menuntut, dan menghujat pada-Mu..

Namun, aku tak boleh..
Aku hanya boleh terdiam, terpekur dan merenungi semua..

Dan ku dapatkan..

Hingga nafasku saat ini,
Semua telah Kau atur dengan demikian sempurna..
Hingga detak jantungku saat ini,

Semua yang Kau beri adalah yang terbaik dari sdua pilihan yang ada..
Hingga desiran darahku saat ini,
Semua langkahku begitu Kau jaga..
Dan hingga setiap detik yang ku lalui kini,
Kau senantiasa mengarahkanku ke arah yang terindah..
Jalan menuju suatu titik yang jauh lebih indah,
Jauh lebih manis dari semua yang ku pinta..

Kini ku sedari..
Kau tak memberi apa yang ku pinta,
Tapi Kau selalu memberi apa yg aku perlukan..

Rabbana..
Engkau Maha Tahu , betapa cinta dan sayangku padaMu selalu..
Dan akan selalu bertambah..

Dan aku pun tahu,
Kasih dan Rahmat-Mu padaku membumbung, melangit luasnya..

Karena ku tahu,
Bahawa terkadang Kau mengabulkan permohonanku
Dengan tidak memberikan apa yang ku pinta..
Kerana Kau tahu setiap petaka yang tersembunyi di balik keinginanku.

Aku Cemburu Seandainya Aku Tahu

Aku cemburu kepadanya yang memiliki hati setipis sutra,
yang jika dibacakan Qur’an kepadanya maka iapun menangis

Aku cemburu kepadanya yang kaya nan dermawan,
yang jika melihat kesusahan orang lain maka iapun memberi

Aku cemburu kepadanya yang miskin nan jujur,
yang jika digoda dengan harta haram nan melimpah maka iapun menolak

Aku cemburu kepadanya yang rupawan nan tawadhu’,
yang jika dipuji terus menerus maka iapun bersyukur kepada yang memberi

Aku cemburu kepadanya yang buruk nan tabah,
yang jika dihina terus menerus maka iapun bersyukur kepada yang memberi

Aku pun cemburu padanya yang kuat nan berwibawa,
yang mampu melindungi yang lemah dan melawan yang salah

Aku juga cemburu padanya sang pemimpin yang bijaksana,
yang mampu memimpin rakyatnya menuju kesejahteraan dan keadilan.

Aku cemburu kepada orang sakit yang selalu bersyukur
Aku cemburu kepada orang sehat yang mampu memanfaatkan waktunya
Aku cemburu kepada orang berilmu yang mampu membagi-bagikan ilmunya
Aku cemburu kepada orang sholeh yang mampu mengajak tetangganya untuk ikut mengumandangkan nama-Mu

Buat apa aku cemburu?
Aku cemburu karena merasa kurang mampu.

Allah melimpahkan kekuatan kepada mereka yang belum tentu aku bisa memikulnya
Aku takut menjadi orang yang dzalim jika diberikan kekuatan seperti mereka.

Apakah aku bisa???

Bacalah Jika Kamu Sahabatku

Sahabatku...

Ada saatnya bekerja...dan ada saatnya berlibur... Ketika bekerja....bekerjalah dengan baik Karena Allah Maha Tahu atas setiap jerih payah yang kita kerjakan Ketika berlibur...beristirahatlah dengan baik Karena badan kita bukanlah mesin yang apare part-nya diperjualbelikan Dan kalau kita sakit.... Maka seluruh yang kita miliki atas jerih payah tadi... Tidak lagi bisa kita nikmati...

Begitupun dengan rasa sedih dan gembira Sering datang silih berganti pada kita Itu manusiawi... fakta...dan realita Semua orang mengalami fase - fase yang fluktuatif dalam hidupnya Hanya saja ada yang bisa menutupinya. .. Ada juga yang tidak bisa...bahkan ada yang cenderung demonstratif

Sahabatku....
Jika suatu waktu kau merasa sedih... Jangan sedih berkepanjangan dengan tangisan dan himpitan perasaan Dada-mu kan terlalu sesak kau rasakan Tapi sebaiknya... kalau boleh aku menyarankan. .. Ambillah sapu tangan kesabaranmu. .. Tabahlah dalam menghadapi ujian hidupmu... Dan semua pasti kan berlalu....

Jika suatu waktu kau merasa ingin marah Tenangkanlah hatimu dan jangan ambil keputusan apapun Karena percayalah.. . Tidak ada keputusan yang baik yang diambil di saat kau marah Kemarahan dan kebencian sering menjerumuskan kita ke jurang penyesalan Dan jangan sampai... Amarah kita akan melukai hati orang lain... Jagalah perasaaan dan hati orang - orang di sekitar kita Niscaya yang lainpun akan menjaga perasan dan hati kita Coba kita renungkan... Berapa banyak orang yang hatinya pernah terluka karena amarah kita ? Apa mereka sudah memaafkan kita...??? Akankah dosa itu terus kita bawa ke alam sana...???

Jika suatu saat kita dimarahi.... Janganlah bermuram durja dan berputus asa Karena boleh jadi semua sebagai batu loncatan menuju kebesaran jiwa Terimalah dengan hati yang lapang dan terbuka Renungkanlah kesalahan kita Niscaya kan kita temukan hikmah dibalik peristiwanya

Sahabatku...
Jika suatu saat kau merasa jenuh dengan berbagai beban kerja Maka beristirahatlah sejenak.... Cucilah muka dengan air kesabaran dan kesungguhan Kita bukanlah boneka zaman yang diperbudak oleh target dan jabatan Karena semua itu suatu waktu pasti kan kita tinggalkan Semua hanya sementara... . Dekatkanlah diri kita pada Tuhan... Sesungguhnya kepada-Nya lah tempat kita kembali dan memohon kelapangan

Jika suatu waktu kau merindukan seseorang... Maka segera telpon lah... dan jangan kau tunda - tundakan Sebab boleh jadi esok hari kesempatan itu takkan datang Kau termanggu di depan nisan penyesalan Lihatlah sudut mata kerinduannya Tataplah senyum manis keikhlasannya Itulah kado terindah yang bisa ia berikan untukmu Jangan pernah anggap ini zaman edan Seolah semua egois dan tidak memiliki kepedulian Sebab boleh jadi kitalah yang miskin rasa kasih sayang Sudahkan kita memeluk kasih orang tua kita ? Sudahkah kita menyapa orang - orang yang kita sayangi di sekitar kita ? Sudahkah kita bertanya tentang kabar berita sahabat kita ? Kalau itu saja...,tidak kita lakukan.... Bagaimana orang di sekitar kita akan menyayangi kita ?

Jika suatu saat kau merasakan jatuh cinta... Berpeluh kerinduan dalam perjalanan hati yang terdalam Itulah kenyataan... bahwa kita mahluk yang memiliki perasaan Cinta yang dismbolkan dengan pertemuan Adam dan Hawa Tidaklah hanya terlahir di sebuah negeri dongeng Ia tidak mengenal berbagai perbedaan strata Ia hanya memiliki satu kamus bahasa Yang bisa dimengerti oleh orang - orang yang memiliki asa

Jika suatu saat takdir memisahkan kita Mungkin itu hanya sekedar perpisahan lahir semata Karena percayalah.. ..bahwa jiwa dan do'a kan selalu mengingatkan kita Mungkin aku hanya bisa mewariskan berlembar - lembar tulisan Tapi mudah - mudahan tulisan - tulisan itu memberi kenyamanan Untuk mengingat arti dan hakikat kehidupan serta kematian Kita berasal dari tanah atas izin Tuhan Dan kita akan kembali ke dalam tanah atas izin Tuhan jua Ada saatnya kita berjumpa...dan ada saatnya kita berpisah

Mesti mata tidak bisa melihatmu karena jarak dan waktu Tapi percayalah.. .. Di hati yang terdalam ini.... Tergores nama indahmu sebagai sahabat baikku ...yang pernah mengisi lembar sejarah dalam perjalanan waktuku Do'aku untukmu.... Tumbuh dan berkembang seiring mekarnya melati di taman hatiku Tersenyumlah. ..bergembiralah. ... Aku sangat bahagia diberi kesempatan untuk mengenalmu Inilah anugerah terindah yang diberikan Allah Yang Maha Indah pada hamba-Nya. Semoga kita menjadi hamba- hamba yang senantiasa ada dalam ridlo-Nya. Amin

Cinta tak Butuh Sebab

"Dalam satu kisah percintaan yang menarik. Sepasang suami isteri berjalan di tepi sebuah tasik yang indah. Kemudian mereka berhenti di sebuah bangku yang disediakan di tepi tasik. Kemudian si isteri bertanya kepada si suami.

Isteri : Mengapa abang menyukai saya? Mengapa abang cintakan saya?

Suami : Abang tidak bisa menjelaskan sebabnya, namun begitu abang memang menyayangi dan mencintai Sayang!

Isteri : Abang tidak bisa menjelaskan sebabnya? Bagaimana abang bisa bilang kalau abang sayang dan cinta saya sedangkan abang tidak bisa menjelaskannya.

Suami : Betul! Abang tidak tahu sebabnya tetapi abang bisa buktikan bahwa abang memang cinta Sayang!

Isteri : tidak bisa beri bukti! Tidak! Saya ingin abang jelaskan kepada saya sebabnya.

Teman-teman saya yang lain yang mempunyai suami, semuanya tau menerangkan mengapa mereka mencintai. Dalam bentuk puisi dan syair lagi. Namun sayang abang gak bisa menjelaskan sebabnya.

Si suami menarik nafas panjang dan dia berkata "Baiklah! Abang mencintai Sayang sebab sayang cantik, mempunyai suara yang merdu, penyayang dan perhatian sama abang selalu. Abang juga suka senyuman manis dan setiap tapak Sayang melangkah, di situlah cinta Abang bersama Sayang!"

Si isteri tersenyum dan berpuas hati dengan penjelasan suaminya tadi.

Namun begitu selang beberapa hari si isteri mengalami kecelakaan dan koma.

Si suami amat bersedih dan menulis sepucuk surat kepada isterinya yang disayangi. Surat itu diletakkan di sebelah ranjang sterinya di RS. Surat tersebut isinya ...

"Sayang!
Jika disebabkan suara aku mencintai mu… sekarang bisah engkau bersuara? Tidak! Oleh itu aku tidak bisa mencintai mu. Jika disebabkan kasih sayang dan perhatian mu aku mencintai mu… sekarang bisakah engkau menunjukkannya? Tidak! Oleh itu aku tidak bisa mencintai mu.
Jika disebabkan senyuman aku mencintai mu… sekarang bisakah engkau tersenyum? Tidak! Oleh itu aku tidak bisa mencintai mu.
Jika disebabkan setiap langkah aku mencintai mu…. sekarang bisakah engkau melangkah? Tidak! Oleh itu aku tidak bisa mencintai mu.
Jika cinta memerlukan sebabnya, seperti sekarang. Aku tidak mempunyai sebab mencintai mu lagi.

Adakah cinta memerlukan sebab? Tidak.
Aku masih mencintai mu dulu, kini, selamanya dan cinta tidak perlu ada sebab. Kadangkala perkara tercantik dan terbaik di dunia tidak boleh dilihat, dipegang. Namun begitu… ia boleh dirasai dalam hati

Sayang ... aku sayang ma kamu ...
kau peri yang menumbuhkan cintaku,,
kau peri yang memberikan kebahagiaan untuk ku,,
kau peri yang memberikan senyum untuk ku,,
kau peri yang ditakdirkan bersama ku,,,

Sayang .. bangunlah dari tidur panjangmu,
aku merindukanmu ...jangan salah pngertian...ini khusus untuk Suami&istri.he....he...

DIANTARA BARISAN NISAN

Sepi! Ketika embun-embun pagi masih menggelayut di antara ujung-ujung rerumputan yang kini kian rindang diantara berbarisnya batu nisan di pemakaman itu. Ketika pagi masih menyergap dingin yang semakin membekukan langkah kaki.

Hanya kerlingan mata yang mampu menyapu sekeliling hamparan lahan tandus yang kini mulai basah diterpa musim hujan di masa penghujung tahun ini.

Aku masih berdiri.

Bukan arena wisata yang aku harapkan, bukan pula kesendirian di puncak gunung Semeru yang aku impikan untuk sekedar mengisi waktu di penghujung dasawarsa pertama di abad ini. Seperti yang mereka semua rencanakan. Namun, cukup dengan sebuah kemampuan untuk melangkah lebih bijak, itupun aku kira sudah lebih dari cukup dari semuanya.

Untuk itu, pagi ini aku langkahkan kaki menuju sebuah tempat dimana orang-orang mulai melupakan mereka yang sebelumnya pernah mereka cintai. Sebuah tempat dimana orang-orang mulai membiarkan mereka yang sebelumnya pernah mereka sayangi kini terbujur kaku dan sendiri. Disana. Pemakaman yang akan menjadi terminal menuju babak baru yang telah lama semestinya kita ketahui.

Matahari pagi yang kini mulai menggeliat lemah dibalik awan di ufuk sana, ataukah hembusan angin yang kembali dingin, yang mengelus perlahan wajah ini ternyata tak mampu membuyarkan ingatan ini atas semua yang telah terjadi. Andaikah tak pernah ada langkah di esok pagi, mungkin semua akan bersisa dengan penyesalan atas segalanya. Dan aku merasakannya.

Bermuhasabah, membayangkan seandainya aku berada diantara mereka yang kini telah berada menunggu di alam sana. Aku menghentikan langkahku.

Sebuah makam yang terlalu kusam untuk dikatakan sebagai sebuah tempat peristirahatan kini membisu di ujung sana. Sebuah ukiran nama yang telah semakin samar tertulis dibalik tingginya ilalang yang menutupinya. Tak ada seikat bunga, tak ada sebuah bintang jasa. Hanya ada sebuah tanya, apakah bahagia dia yang mengisinya disana? ataukah justru siksa yang tengah dia derita? Wallahu'alam ...

Aku tertegun ...
Kerikil kecil mulai menghadang didepan sana.

Ingin rasanya aku berlari, melupakan segalanya dan menjauh darinya. Dari semua yang akan membawaku ke satu poros waktu menuju satu dimensi baru kehidupan barzah-nya. Kapanpun itu.

Namun dilain waktu, ingin rasanya aku justru berlari dan meraih semuanya lebih cepat dari seharusnya. Memasuki dimensi baru itu yang mungkin akan membawa diri ini terlepas dari semua keangkuhan dan ketidakadilan dunia.

Setiap jiwa memang akan merasakannya. Merasakan satu hal yang mereka sebut sebagai kematian itu. Setidaknya memang begitulah berkali Allah mengatakannya dalam firman-Nya. Dan akupun menyadari sepenuhnya.

Namun yang selalu menjadi pertanyaan bagiku adalah, mengapa meskipun aku tahu akan semua itu tapi tak jarang aku seakan melupakannya dan tak sedikitpun mengindahkannya.

Tak jarang aku justru melalaikannya dan membiarkan semuanya bagaikan air yang mengalir tak berujung dan tak berarah.

Aku masih berdiri. Diantara batu nisan yang berbaris rapi dan diantara ilalang yang semakin meninggi menutupi lahan tandus yang kini mulai basah oleh hujan tadi malam.

Perlahan aku menundukkan pandangku. Haruskah kubenamkan wajahku dalam rasa untuk berkata, "Betapa rapuhnya aku?". Semoga saja tidak.

Dan andaikan esok mentari pagi akan menari lagi, dan awan putih mengaraknya kembali menuntun langkah ini untuk kembali tertatih dan berlari. Kini aku harapkan untuk mampu berdiri dan berlari, bukan lagi menuju keremangan jiwa, namun menuju cahaya-Nya yang akan semakin menerangi jiwa. Melangkah dalam rahmat dan ridha-Nya.

Aku mengharapmu yaa RABB ...Untuk hidup yang lebih baik. InsyaAllah ...