Membahas ukhuwah, berarti membahas romantisme dalam kehidupan. Siapa
yang tidak menyukai indahnya berukhuwah. Jika ada, maka dia belum pernah
sedikitpun menjalankan ukhuwah itu sendiri.
Berbicara ukhuwah
terkadang berbicara sesuatu hal yang sifatnya konvensional. Karena
dengan karakternya itu, kedekatan akan lebih terasa dan terbangun. kita
bisa melihat bagaimana perbandingannya antara ukhuwah di daerah pedesaan
dan perkotaan. Kita bisa mengamati ketika orang orang di desa bisa
dengan mudahnya membantu tanpa balas jasa sekalipun, sedang di
kota..hmm..mungkin agak sedikit sulit.
Ternyata perkembangan
zaman membuat ukhuwah semakin mudah dan kecil untuk dipahami dan
dijalankan. yang dengan kemudahan itu, akhirnya sedikit demi sedikit
menghilangkan esensi dari sebuah persaudaraan itu.
Hal yang
paling sangat tampak adalah dengan maraknya kemajuan teknologi sekarang.
Dimana sebuah proses silaturahim bisa dilakukan semakin canggih. Zaman
dulu, momen silaturahim hanya bisa dilakukan dengan bertemu langsung
karena minimnya teknologi yang menunjang sehingga mau ga mau kalo mau
minta maaf, yaa didatengin. Kemudian berkembang setelahnya bahwa momen
silaturahim bisa dilakukan dengan menggunakan surat. Banyak kartu kartu
ucapan maaf yang disampaikan. Yang membuat karakter muhajahah atau tatap
muka menjadi hilang. Setelah surat, muncullah sarana kejam lainnya,
yaitu SMS. Hanya dengan berbait kalimat, maka terucaplah kata maaf. Dan
dengan mudahnya semua itu dilakukan. Jika surat, masih bisa menunjukkan
emosi yang tergores lewat seni dalam surat, kalo sms, sudah sulit lagi
untuk menunjukkan emosinya. dan sekarang walaupun sudah ada teknologi
3G, tapi tetap itu tidak menjadi sebuah solusi perkembangan zaman
terhadap esensi sebuah ukhuwah.
oleh karenanya, sebuah ukhuwah
tidak pernah tercipta tanpa adanya momen muhajahah tadi. Liat kata
khalifah Umar yang menyatakan 3 hal yang dilakukan untuk mengenal
saudaranya. Dan semuanya merupakan hal yang harus dilakukan dengan
muhajahah. Jika tidak, maka hilanglah inti itu.
Saat ini, bisa
jadi kalo mudik tidak menjadi budaya tiap tahun, atau mungkin kalo ga
ada perasaan ga enak ama keluarga, mungkin kita tidak mudik. Sehingga
esensi mudik menjadi bergeser. Apakah kita seperti itu, wallahu alam.
Oleh
karenanya, untuk meningkatkan kualitas ukhuwah di masa silaturahim
lebaran ini, maka kuatkanlah muhajahah yang seharusnya dilakukan. Di
antaranya adalah
1. Silaturahimlah langsung ke rumahnya, jika kita telah mengenal dia lama.
2. Buatlah momen silaturahim yang menyatukan teman teman masa lalu.
3. Kopdar saja jika mengenalnya via dunia maya.
4. Buatlah pesan singkat sebagai awal untuk memulai pertemuan. Bukan pesan singkat yang hanya rutinitas dan sekedar terkirim.
Itu saja dulu. Wallahu alam. Dan maaf...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar